Jumat, 24 Oktober 2008

Eksplorasi


Patut kita syukuri hutan Bengkulu dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya dengan jenis flora2 endemik yang ada, mulai dari jenis anggrek, tanaman obat, jenis kayu2 ekonomis. dll. Tapi patut kita merasa sedih juga mengapa??? ......Rafflesia yang endemik di Bengkulu dan menjadi maskot Provinsi kita ini sangat kurang di perhatikan. Perhatian hanya sebatas jadi lambang2 kebanggaan, motif2 baju, hiasan, dll. Tapi masih kurang sekali perhatian terhadap Rafflesia yang benar2 ada dan hidup di hutan Bengkulu.
Pada dasarnya Universitas Bengkulu pada tahun 1998-1999 melalui Lembaga P3SDA-nya (Pusat penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Alam) telah pernah memulai keinginan untuk melakukan penyelamatan. Pada waktu itu saya dan kawan2 alumni Kehutanan UNIB tergabung dalam tim Eksplorasi Rafflesia yang di komandoi Dosen Senior Kehutanan UNIB bp. Nugroho, PhD sebagai Leadernya. Sudah cukup maju pada waktu itu, dalam rentang 1 setengah tahun melakukan eksplorasi ke seluruh Provinsi Bengkulu telah didapat data2 awal keberadaan Rafflesia di seluruh Bengkulu baik yang lokasinya pernah tumbuh, yang masih tumbuh sekarang inang tempat tumbuh data sosial ekonomi masyarakat sekitar ekosistem tempat tumbuhnya serta data iklim dan peta sebaran keberadaannya yang ada di Bengkulu sekarang. Selama 1 setengah tahun Eksplorasi dapat berjalan lancar berkat dukungan LIPPI dan pemerintah Swedia sebagai sponsor. dari penelusuran kita yang tergabung dalam tim eksplorasi dapat dikatakan Kabupaten Lebong yaitu daerah TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) adalah
tempat habitat yang masih paling bagus sebagai ekosistem tumbuh dan berkembangnya Rafflesia dan lebih mengejutkan lagi dalam 1 lokasi saja kami menemukan 2 jenis bunga Rafflesia yaitu Species Arlnoldi dan Haseltii dan puluhan calon2 bunga yang akan dan siap mekar mulai dari sebesar permen karet sampai sebesar piring makan dan lokasinya sangat berdekatan cuma 2 atau 3 meter saja. Pada sekitar lokasi itu juga kami temukan jenis langka yang lain yaitu Amorphofalus titanum (bunga Bangkai) sungguh sangat surprise bagi kami meskipun harus mengendon dan berkemah di TNKS selama 2 minggu. Tapi sampai sekarang sangat di sayangkan tidak pernah ada tindak lanjut untuk penyelamatan jangka panjang, dan yang pernah kami lakukan adalah langkah2 awal untuk tetap melestarikan keberadaan puspa langka yang ada di Provinsi kita. Cuma satu kendala tidak ada/belum ada sponsor yang berminat melanjutkan program penyelamatan dan penelitian maskot Bengkulu yang hanya ada di Indonesia. Mungkin ada yang berminat?????

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saat ini exploarasi rafflesia sudah sangat maju, hanya bengkulu yang ketinggalan kereta, karena di anggap memenag gak pro aktip. Meski langkah awal telah dimulau btanis bengkulu dan unib spt yang di ceritakan, tapi tahun 2006 secara resmi telah dideskripsikan satu species rafflesia bengkuluensis yang di discovered dari ahli raflesia dunia prof. Mat Salleh dan susanto dari UKM malaysia. Sayangnya hasil diskripsi ini tidak mendapat sambutan yang antusias dari kalangan pemda, ilmuwan lokal bengkulu, sehingga gak terdengar gaungnya. Nasib publikasinya sama dengan nasib saat species baru ular boiga bengkuluesis di disdripsikan oleh ilmuwan rusia (bisa di lihat di blog saya).

Satu hal yang perlu di sadari, bengkulu, bisa tak asadar diri, bila tak ada inisiatip diri sendiri tak akan bisa hanya bertahan menunggu uluran tangan dari luar. Konservasi rafflesia sendiri giat di lakukan di sumbar, jambi, dan lampung. Publikasi mereka tak sekedar koar kora media atau omong kosong spt orang bengkulu "ngota bae", tapi peneliti asing banyak masuk dan mempublikasi.

Sekedar informasi saat ini sudah ada speciess baru rafflesia yaitu rafflesia leonardi yang di diskripsikan di philipina, setlah penemuam rafflesia lobata yang spektakuler.

Rafflesia bukan hanya milik bengkulu, dia milik melanesia land dan peninsular malaya, gak heran bila malysia dan thailand bisa meraup keuntungan yang besar dengan wisata petualangan rafflesia yang mereka buat. Bengkulu hanya bsia bicara, rafflesia itu hanya tumbuh di bengkulu saja ! Thas bull shit for today man!
Justru di luar sana orang gak kenal bengkulu